Tanggapi Pernyataan Pernyataan Kontroversial Suswono, IMM DKI Jakarta: Calon Pemimpin Harus Bijak Berbicara
JAKARTA | Dewan Pimpinan Daerah Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (DPD IMM) DKI Jakarta memberikan tanggapan terhadap pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta nomor urut 1, Ridwan Kamil dan Suswono, yang dinilai mengeluarkan pernyataan kurang pantas. Salah satunya pernyataan Suswono yang mengusulkan agar janda kaya menikahi pemuda pengangguran.
"Calon pemimpin seharusnya mampu menjaga perkataan dan perilakunya. Bagi saya pernyataan itu sangat tidak bijak dan terkesan merendahkan," ungkap Bendahara Umum DPD IMM DKI Jakarta, Muhamad Bukhari Muslim, Jakarta, Minggu (27/10).
Bukhari juga mempertanyakan pernyataan Suswono yang membandingkan situasi tersebut dengan pernikahan Nabi Muhammad SAW dan Khadijah. Pasalnya, Rasulullah memiliki latar belakang sebagai pedagang yang sukses dan tidak dalam kondisi pengangguran.
"Nabi Muhammad SAW adalah sosok pekerja keras yang jujur dan amanah dalam menjalankan bisnisnya sebelum menikah dengan Khadijah, seorang janda kaya. Bukan seorang pengangguran," terang Bukhari.
Lebih lanjut, dia juga mengingatkan bahwa dampak dari pernyataan Suwono itu bisa mengembalikan trauma yang pernah dialami oleh masyarakat DKI Jakarta. Yakni, polarisasi yang berlebihan imbas isu agama digunakan sebagai alat kampanye yang memecah belah.
"Jakarta tidak membutuhkan perpecahan seperti masa lalu. Polarisasi yang terjadi hanya akan merusak suasana dan menambah ketegangan di masyarakat," ujarnya.
Oleh karena itu, Bukhari menegaskan pasangan calon nomor urut satu ini agar berbicara dengan lebih hati-hati dan mengedepankan etika. Sebab seharusnya sebagai kandidat, menjaga keharmonisan dan stabilitas di tengah masyarakat Jakarta adalah hal yang utama.
"Bijak dalam berucap adalah kualitas yang harus dimiliki calon pemimpin. Jangan sampai pernyataan yang sembrono justru mengundang keresahan dan konflik," tegasnya